Oleh: Andi Afdal Matalli
Tanpa listrik padam, kita bukan Selayar mungkin itu kalimat yang tepat untuk kondisi saat ini yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Setiap harinya, dengan kondisi cuaca normal pun pemadaman listrik dirasakan warga, mulai dari Pamatata, ujung utara Selayar hingga Appatanah, bagian paling selatan Pulau Selayar.
Seolah kondisi ini menjadi hal lumrah dan biasa, upaya rill perbaikan layanan kelistrikan pun tak nampak, mandul dalam menangani masalah, sengaja dibuat berlarut-larut atau seolah ikut terlena dengan keadaan.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar telah berkali-kali duduk bareng dengan pimpinan PLN Sulselrabar di Makassar, menyampaikan masalah ini, tapi hasilnya apa? sampai sekarang belum juga tampak tanda-tanda masalah listrik padam ini akan berakhir.
Pemadaman bergilir yang berlarut-larut dengan alasan karena mesin yang sudah tidak mampu dan baru akan menyewa mesin dengan kapasitas yang lebih besar pun kemudian menjadi jawaban atas kekesalan dan kegeraman warga dapat teredam.
Faktanya, pelayanan buruk PLN di Kepulauan Selayar telah banyak merugikan warga, baik untuk pelaku bisnis dan UMKM maupun masyarakat umum pemilik peralatan elektronik yang rusak akibat pemadaman mendadak.
Selain itu, akses internet dan jaringan telepon seluler pun terganggu, menghambat komunikasi dan akses informasi. Bahkan, rutinnya pemadaman listrik di malam hari pun dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan keamanan dan kriminalitas.
Sejumlah aduan warga pun semakin menunjukkan ketidakbecusan dan ketidakpedulian PLN di Selayar terhadap pelanggannya. Pengumuman dan pemberitahuan pelaksanaan manjemen beban atau pemadaman bergilir tidak dibarengi dengan estimasi waktu pemadaman selama perbaikan. PLN hanya menginformasikan lokasi yang terdampak pemadaman.
Meskipun demikian, PLN juga tetap dinilai tidak konsisten, karena kadang wilayah yang tidak masuk dalam daftar pemadaman pun terkena dampak, sementara lokasi yang masuk dalam daftar justru listriknya tidak pernah padam.
Warga Selayar mungkin terlalu baik, sabar memaklumi kondisi yang terjadi, tapi sampai kapan pemadaman listrik ini akan berakhir?
Social Header