Breaking News

Dari Konsumerisme ke Kedaulatan Inovasi: Agenda Strategis 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia


Oleh: Andi Ansar

Tahun 2025 menandai 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Momentum ini bukan sekadar perayaan simbolik, tetapi kesempatan untuk melakukan refleksi kritis terhadap kemerdekaan substantif bangsa; kemampuan Indonesia untuk mandiri secara ekonomi, teknologi, dan budaya. 

Realitas saat ini menunjukkan bahwa Indonesia masih dominan sebagai bangsa konsumen bukan sebagai bangsa pencipta. Produk teknologi, hiburan, dan inovasi yang digunakan sehari-hari mayoritas berasal dari luar negeri. Kita menjadi pasar besar, tetapi kontribusi sebagai pencipta global masih terbatas.

Kecemasan yang mengkhawatirkan 

Ketergantungan ini menimbulkan risiko strategis. Secara ekonomi, dominasi produk asing menempatkan Indonesia pada posisi subordinasi pasar; secara digital, ketergantungan pada teknologi luar meningkatkan risiko keamanan data dan siber; secara budaya, arus konten global dapat mengikis identitas lokal. 

Jika tidak diatasi, Indonesia berisiko terjebak dalam lingkaran konsumtif yang menghambat pembangunan inovasi berkelanjutan dan daya saing global.

Untuk mematahkan siklus ini, Indonesia membutuhkan agenda strategis yang holistik dan berbasis bukti.

Reformasi Pendidikan Menuju Generasi Pencipta

Pendidikan harus menekankan literasi digital, berpikir kritis, dan kreativitas. Kurikulum berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) perlu dipadukan dengan pengembangan soft skills dan entrepreneurship. 

Generasi muda harus dibekali kemampuan untuk mencipta inovasi, bukan sekadar mengonsumsi teknologi asing, sehingga mampu memenuhi kebutuhan nasional dan bersaing di panggung global.

Penguatan Riset dan Inovasi

Anggaran riset minimal 2% dari PDB menjadi keharusan untuk memperkuat kapasitas laboratorium, fasilitas penelitian, dan insentif ilmiah. 

Sinergi antara universitas, lembaga penelitian, dan industri harus difasilitasi melalui kebijakan publik yang sinergis. 

Hak paten, inkubasi start-up, dan publikasi ilmiah internasional harus didorong agar ide riset dapat diubah menjadi produk dan teknologi kompetitif.

Ekonomi Kreatif dan Industri Hijau

Indonesia memiliki kekayaan budaya dan sumber daya alam yang unik. Inovasi berbasis budaya dan digital, produk kreatif, serta teknologi energi terbarukan dapat mendorong ekonomi berkelanjutan, memperkuat identitas nasional, dan meningkatkan daya saing global. 

Ekonomi kreatif dan industri hijau menjadi pilar transformasi menuju kemandirian ekonomi dan inovasi.

Sinergi Lintas Sektor dan Kebijakan Publik

Integrasi kebijakan publik, investasi riset, pengembangan industri kreatif, dan reformasi pendidikan menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan. 

Generasi muda menjadi motor perubahan, dengan dukungan regulasi, insentif finansial, dan ekosistem penelitian yang kondusif. Momentum 80 tahun kemerdekaan adalah kesempatan strategis untuk menegaskan kemerdekaan substantif. 

Indonesia harus bergerak dari posisi bangsa konsumen menuju bangsa pencipta yang mandiri, inovatif, dan diakui dunia. Transformasi ini bukan hanya soal ekonomi atau teknologi, tetapi juga tentang kedaulatan budaya dan identitas bangsa.

Dengan ini sesungguhnya saya meyakini bahwa  Indonesia dapat mewujudkan visi jangka panjang, dari konsumsi menuju kedaulatan inovasi, menjadikan setiap generasi sebagai pencipta, penggerak ekonomi, dan pelopor perubahan global.

© Copyright 2025 - SATULAYAR.COM | JELAJAH BERITA TERKINI