SATULAYAR.COM - Selama bulan Suci Ramadhan 1446 H/2025 M, listrik PLN di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan semakin rajin padam. Bahkan kerap kali listrik padam saat menjelang buka puasa atau bahkan saat waktu sahur.
Hal tersebut pun mendapatkan perhatian khusus dari Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Adnan Pandibu, SH.,S.IK. Menurutnya sering padamnya listrik PLN tentu sangat mengganggu masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Kapolres Adnan Pandibu saat menggelar silaturahmi dan buka puasa dengan awak media di Ruang Humas Mapolres Kepulauan Selayar, pada Rabu (19/03) mengaku sering menghubungi langsung Kepala PLN ULP Selayar terkait masalah tersebut.
Adnan menyebut masalah yang dihadapi PLN membutuhkan dukungan dari insan pers untuk disebarluaskan sehingga menumbuhkan kesadaran warga termasuk jika dimungkinkan mendapatkan solusi dari pemerintah daerah.
“Rekan-rekan wartawan, masalah listrik ini saya sering menghubungi langsung Kepala PLN, Pak Said. Hampir seluruh kejadian listrik padam itu disebabkan oleh pohon tumbang atau ranting pohon yang jatuh ke jaringan listrik sehingga menyebabkan korsleting dan membuat travo down,” ungkap Adnan Pandibu.
Pihak PLN memiliki kendala dalam hal membersihkan pohon-pohon yang ada di sekitar jaringan karena para pemilik pohon banyak yang meminta ganti rugi, sementara PLN sendiri tidak memiliki anggaran untuk itu.
“PLN tidak memiliki dana atau anggaran untuk ganti rugi itu, karena pemeliharaan jaringan itu sudah dipihak ketigakan. Ini yang perlu disosialisasikan, untuk menumbuhkan kesadaran kita semua, kalau kita mau listrik di Selayar ini lebih normal,” kata Kapolres.
Ia berharap para jurnalis dapat mengungkap masalah ini, termasuk kemungkinan mendorong Pemerintah daerah untuk membuat Perda.
“Dimungkinkan jika ini menjadi harapan masyarakat, ada Perda untuk menertibkan pohon yang ada di sekitar jaringan listrik, tanpa harus ada ganti rugi. Dengan perda itu tentu dapat menjadi dasar hukum," tambah Adnan.
Kendati demikian, Kapolres menegaskan bahwa pihaknya tentu tetap melakukan pengawasan, untuk memastikan bahwa gangguan yang terjadi memang bukan unsur kesengajaan untuk menguntungkan pihak tertentu.
Sementara itu, Manager PLN ULP Selayar M. Said Azis membenarkan apa yang disampaikan Kapolres Kepulauan Selayar. Ia mengatakan masalah ranting pohon yang kerap kali menjadi sumber utama padamnya listrik telah menyebabkan mesin PLTD di Tangkala rusak.
“Jadi memang betul beberapa hari ini kondisi sering padam diakibatkan oleh kondisi angin kencang, sehingga menyebabkan banyaknya dahan kelapa yang jatuh menimpa kabel listrik dan menyebabkan padam secara meluas. Hal ini di akibatkan besarnya arus gangguan dan tembus sampai menyebabkan pembangkit di PLTD trip atau stop semua. Beberapa gangguan yang terjadi di daerah Buki dan penyebabnya oleh dahan kelapa," jelas M. Said.
Ia tidak menampik jika sering dihubungi Kapolres dan meminta penjelasan bilamana tiba-tiba listrik padam. “Pak kapolres sering menghubungi saya ketika terjadi padam dan menanyakan perihal penyebab gangguan pohon kelapa yang terbang tertiup angin dan hinggap di jaringan listrik," ungkap Said.
Sehingga, senada dengan Kapolres, Manager PLN ULP Selayar ini juga berharap bantuan pers agar bisa menyampaikan atau menyebarluaskan ke masyarakat setiap terjadi gangguan dengan berkordinasi dengan pihak PLN dan PLTD.
Ia menambahkan, untuk menekan tingkat gangguan, Pihak PLN sendiri hari ini telah melaksanakan gelar pasukan dan peralatan dalam rangka siaga pengamanan pasokan listrik Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1446 H/ 2025 M.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan petugas serta kelengkapan peralatan dan material dalam memberikan kenyamanan kepada masyarakat melaksanakan ibadah pada bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri
“Mari kita mengisi Bulan yang penuh berkah ini dengan penuh kegembiraan dan didukung oleh layanan kelistrikan yang andal dari PLN. Kami berharap pasokan listrik di kabupaten kepulauan selayar dapat berjalan lancar tanpa gangguan sedikit pun dan kami pun berharap semoga cuaca kondusif sehingga gangguan jaringan akibat angin kencang dapat diminimalisir," imbuh M. Said. (rls).
Social Header